Minggu, 09 November 2014

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

post by :Toni Nugraha, SST 
              Widyaiswara Pertama

Abstrak
Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, melalui program empat sukses Kementerian Pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang dari tahun ketahun jumlah penduduknya semakin meningkat. Intensifikasi dan ekstensifikasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi hasil padi. Selain itu, untuk dapat meningkatkan produksi hasil padi dapat dikombinasikan dengan menggunakan cara tanam padi dengan sistem tanam padi jajar legowo, jajar legowo ini merupakan bagian dari komponen pengaturan populasi tanaman padi dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
  
Kata kunci : Jajar Legowo

Apabila kita cermati, dari masa ke masa inovasi teknologi pertanian terus berkembang seiring berjalannya waktu dan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan pangan khususnya beras dari tahun ke tahun terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di indonesia, berbagai cara telah ditempuh pemerintah melalui program empat sukses Kementerian Pertanian yang salah satunya yaitu swasembada dan swasembada berkelanjutan komoditas padi. Dalam hal ini ada dua alternatif yang bisa dan sudah dilakukan yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian yang keduanya bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian terutama komoditas padi. 
Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian? Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Sedangkan ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru, misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa dan daerah pertanian yang belum dimanfaatkan. Selain itu ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Sedikit mengulas tentang Intensifikasi pertanian, biasanya cara ini banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian yang realtif sempit. Pada awalnya intensifikasi ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program Sapta Usaha Tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut : 
1.Pengolahan tanah yang baik
2.Pengairan yang teratur
3.Pemilihan bibit unggul
4.Pemupukan
5.Pemberantasan hama dan penyakit
6.Pengolahan pasca panen
7.Pemasaran
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil produksi pertanian dengan intensifikasi lahan yaitu melalui penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit dan sebagainya. Dewasa ini, selain komponen-komponen tersebut, untuk dapat meningkatkan produksi hasil padi dapat dikombinasikan dengan menggunakan cara tanam padi dengan sistem tanam padi jajar legowo, jajar legowo ini merupakan bagian dari komponen pengaturan populasi tanaman padi dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
Sistem tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik budidaya yang dapat memberikan peluang tanaman padi untuk berproduksi lebih tinggi dari sistem tanam biasa (sistem tegel), selain itu sistem tanam padi jajar legowo memberikan berbagai kemudahan diantaranya kemudahan dalam aplikasi pupuk, pengendalian gulma serta pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Pertanyaannya apa system tanam jajar legowo, mengapa harus jajar legowo serta apa kelebihannya?
Kata “Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Istilah tersebut kemudian digunakan pada cara tanam padi sawah sejak tahun 1996. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir, dengan kata lain dianatara barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan tanaman seperti pada gambar 1. Di bawah ini.
   
                                                          Gambar 1. Sistem tanam padi Jajar legowo 2:1
Berdasarkan hasil pengamatan, mengapa jajar legowo ini dianjurkan karena pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi yang berada di bagian pinggir selalu lebih baik apabila dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di bagian tengah serta memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pemeliharaan terutama pada saat pemupukan dan pengendalian hama/penyakit.
Pada umumnya para petani merasa takut apabila menggunakan system tanam jajar legowo maka produksi yang dihasilkan akan rendah dikarenakan jumlah populasi tanaman yang berkurang. Padahal dengan sIstem tanam jajar legowo jumlah populasi tanaman semakin bertambah sebanyak 33,31% atau 213.300   rumpun/ha (jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm untuk tanah yang subur), dibanding pola tanam tegel (25x25 cm) yang  hanya 160.000  rumpun/ha. Adapun Jarak tanam dan jumlah populasi padi pada beberapa tipe legowo (BPTP Jawa Barat) dapat dilihat pada Table 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jarak tanam dan jumlah populasi padi pada beberapa tipe legowo (BPTP Jawa Barat, 2013) 
               
Selain itu juga penanaman dengan sistem jajar legowo memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan sistem tanam tegel (Badan Litbang Pertanian, 2007), yaitu sebagai berikut  :
1.Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir). 
Sistem legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman dalam memperoleh sinar matahari. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman lebih baik dan serempak. Pertumbuhan tanaman yang baik tersebut dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Berbeda dengan sistem tegel yang barisan tanamannya rapat, sehingga ketika tanaman padi sudah mulai tinggi dan besar, tanaman yang berada ditengah kurang mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan tidak serempak. 
2.Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
Dengan sistem legowo, pangkal tanaman tidak ternaungi karena sinar matahari langsung dapat menyinari bagian pangkal tanaman. Dengan keadaan seperti demikian, hama/penyakit dan gulma yang dapat hidup dalam suasana lembab dapat ditekan keberadaannya (contohnya wereng). 
3.Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
Pemberian pupuk yang dilakukan pada sistem tanam legowo yaitu pupuk hanya ditaburkan ditengah barisan antara tanaman. Hal ini lebih menguntungkan karena apabila pupuk diberikan dengan cara ditaburkan di atas tanaman seperti yang biasa petani lakukan justru akan membuat pupuk banyak yang menempel pada tengah batang tanaman dan pupuk yang diperlukan akan lebih banyak. Selain itu, pemberian pupuk dengan sistem legowo dapat menghambat pertumbuhan gulma karena, pupuk hanya diberikan ditengah baris dalam pertanaman saja, sedangkan pada baris legowonya tidak. Dengan demikian gulma yang berada disekitar baris legowo pertumbuhannya tidak terlalu pesat karena kurang menyerap pupuk.

Sumber:http://bbppbinuang.info/news59-sistem-tanam-padi-jajar-legowo.html



Dikirim oleh:
Nama: Ananta Aditya Bangun
NIM   : 13203

1 komentar:

  1. Oleh : Eron (13408)

    A. Nilai Penyuluhan
    1. Sumber teknologi/ide : sistem (komponen) pengaturan populasi tanaman padi dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
    2. Sasaran : petani dan masyarakat umum.
    3. Manfaat : adanya dua alternatif yang bisa dan sudah dilakukan yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dimana kedua alternatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian terutama komoditas padi.
    4. Nilai pendidikan : menganjurkan kepada petani dan masyarakat menggunakan sistem tanam padi jajar legowo untuk cara bertani yang tepat, karena menurut pengamatan sistem tanam padi jajar legowo menghasilkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi yang berada di bagian pinggir selalu lebih baik apabila dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di bagian tengah serta memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pemeliharaan terutama pada saat pemupukan dan pengendalian hama/penyakit.

    B. Nilai Berita
    1. Importance : memberikan informasi dimana sistem tanam padi jajar legowo dapat menghasilkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi yang berada di bagian pinggir selalu lebih baik apabila dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di bagian tengah serta memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pemeliharaan terutama pada saat pemupukan dan pengendalian hama/penyakit.
    2. Development : Pada umumnya para petani merasa takut apabila menggunakan system tanam jajar legowo maka produksi yang dihasilkan akan rendah dikarenakan jumlah populasi tanaman yang berkurang. Padahal dengan sIstem tanam jajar legowo jumlah populasi tanaman semakin bertambah sebanyak 33,31% atau 213.300 rumpun/ha (jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm untuk tanah yang subur), dibanding pola tanam tegel (25x25 cm) yang hanya 160.000 rumpun/ha.


    BalasHapus